Kamis, 31 Maret 2011



dzikir pagi petang

Manfaat Doa dan Dzikir

Dalam buku dzikir pagi dan petang, Ust. Yazid bin AbdulQadir Jawwas membawakan 50 manfaat doa dan dzikir.
Sebagiannya yaitu :
- Mendatangkan keridhaan Alloh Subhanahu wa ta’ala
- Mengusir syaitan, menundukkan dan mengenyahkannya
- Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati
- Membuat hati dan wajah berseri
- Melapangkan rizki
- Menimbulkan karisma dan rasa percaya diri
- Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan
- Membuahkan kedekatan kepada Alloh. Seberapa jauh dia melakukan dzikir kepada Alloh maka sejauh itu pula kedekatannya kepada Alloh, dan seberapa jauh ia lalai melakukan dzikir, maka sejauh itu jarak yang memisahkannya dengan Alloh.
- Menumbuhkan rasa takut kepada Alloh dan memuliakan Nya
- Membuat hati menjadi hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : “Dzikir bagi hati sama dengan air bagi ikan, maka bagaimana keadaan yang terjadi pada ikan seandainya ia berpisah dengan air?”
- Menghapus kesalahan dan menghilangkannya
- Hamba yang mengenal Alloh dengan cara berdzikir di saat lapang, menjadikan dirinya tetap mengenal Nya saat menghadapi kesulitan, dan Dia akan mengenalnya di saat ia mengalami kesulitan
- Menyebabkan turunnya ketenangan, datangnya rahmat dan para Malaikat mengelilingi orang yang berdzikir, sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam
- Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah namun paling agung dan paling utama
- Siapa yang dibukakan untuk melakukan dzikir berarti telah dibukakan untuk menuju kepada Alloh
- Dzikir kepada Alloh dapat memudahkan kesulitan dan dapat meringankan beban yang berat
- Termasuk dzikir kepada Alloh; melaksanakan perintah Nya, menjauhi larangan Nya dan melaksanakan hukum hukum Nya

Beliau mengutip perkataan Imam Ibnu Qayyim rahimahullah. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata : “Waktunya antara Shubuh hingga terbit matahari, dan antara ‘Ashar hingga terbenam matahari.”

Download file audio dzikir pagi dan petang rekaman streaming radiorodja pada link di bawah ini. Harap antum juga menyebarkannya agar kaum muslimin bersemangat dalam mengamalkan sunnah Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

moga bermanfaat.

bacaan bagus untuk renungan


Kematian itu pasti. Ia tidak meleset meski hanya sedetik. Namun demikian, tak seorangpun tahu, kapan hari "H"nya. Ia bisa datang menyergap dengan tiba-tiba. Ia Misteri. Karenanya, setiap orang semestinya selalu siap. Dan tentun, husnul khatimah harus menjadi pilihan. Untuk mencapai itu, harus melalui jalan syari'at, dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta'ala. Tanpanya, husnul khatimah itu nihil. Bukankah, perahu tak akan berjalan didaratan?.

Buku ini adalah kompilasi dari tiga tulisan ulama-ulama terkemuka dari Nejed.Di dalamnya, sarat dengan tadzkirah untuk mengingat kematian. Kita memang perlu nasehat, karena hiruk-pikuk dunia kadang melalaikan. Bukankah, sudah menjadi sunnatullah bagi setiap orang; iman itu pasang surut?, kadang bertambah kadang berkurang? Karenanya kita perlu pupukan, terutama ketika kondisi keimanan kita mengalami saat-saat kritis.

"Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya, Apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama?
Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa, Apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama?
Ia adalah malam pertama dengan dua wajah; Mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam syurga berikutnya, Atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka selanjutnya."

refrensi buku bagus


Penulis: dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jubair, Sp.
‘Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaaha illallah’… Itulah suara adzan yang terdengar melalui stetoskop yang diletakkan di atas dada seorang pasien yang telah meninggal dunia. Dokter yang menangani pasien tersebut tak bisa lepas dari rasa heran. “Saya tahu bahwa saat ini belum tiba saatnya adzan subuh”, hingga ia melanjutkan mendengarkan suara adzan tersebut selengkapnya. Apa yang telah dilakukan sang pasien semasa hidupnya hinnga ajal meregang nyawa, namun dadanya masih bergemuruh dengan nama Sang Pencipta? Kemudian keluarganya menceritkan bahwa dia semasa hidupnya bekerja sebagai mu’adzin sebuah masjid, ia dating ke masjid seperempat jam sebelum tiba waktunya atau kadang lebih awal lagi, ia selalu menghatamkan Al Quran dalam tiga hari dan sangat menjaga lisannya.
Itulah salah satu kisah yang ditulis oleh dr. Khalid bin Abdul aziz Al-Jubair, Sp.JP., seorang dokter spesialis bedah dan jantung yang bekerja di Rumah Sakit Riyadh, Saudi Arabia, sampai sekarang. Masih banyak kisah penuh hikmah lainnya, yang merupakan kisah nyata yang dialaminya selama bertugas. Penulis menyampaikan kisah kemudian mengungkapkan keajaiban dari kisah tersebut, dan ditutup dengan pelajaran serta hikmah yang dapat diambil dari setiap kisah tersebut.
Di samping sebagai seorang dokter spesialis bedah dan jantung, penulis adalah seorang da’i yang mahsyur. Sehingga setiap pelajaran dan nasehat yang disampaikannya selalu disertai penjelasan dari Al Quran dan As Sunnah. Beliau juga sering menyampaikan dakwahnya di mssjid dan seminar-seminar.
Buku setebal 178 halaman ini memuat 17 kisah menarik sarat hikmah yang dapat dibaca oleh kalangan mana saja. Buku yang diterjemahkan oleh Muhammad Isnani, Lc. ini sangat baik dibaca oleh kalangan kesehatan dan kedokteran. Sesungguhnya perbuatan baik maupun perbuatan buruk sekecil apapun akan ditunjukan balasannya.

buku bagus


Deskripsi

Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia adalah hakikat hidup kita. Makin bertambah usia, makin berkurang umur kita. Mengherankan tingkah sebagian orang yang merayakan setiap tahun usianya. Seringkali diiringi hingar-bingar dan hura-hura. Lupa bahwa ketika ajal tiba di kerongkongan, tak ada lagi "kesempatan kedua" untuk bertaubat dan menganyam kebaikan.

Ternyata begitu banyak amal yang pahalanya berlipat-lipat tanpa perlu mengasah penat. "Hanya" dengan mengucap beberapa kalimat tasbih, kita bisa mendapat segunung pahala. Membaca surah Al-Ikhlas, pahalanya setara dengan sepertiga Al-Qur'an. Last but not least, menyambung silaturahim tak hanya memanen kasih manusia, tapi juga memanjangkan usia sekaligus memperluas rizki.

Buku yang ditulis oleh Muhammad bin Ibrahim An-Nu'aim tak diragukan lagi kadar ilmiahnya. Ditulis dengan bahasa mudah namun sarat dengan dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Catatan kaki di sana-sini menunjukkan upaya sungguh-sungguh penulis dalam menghadirkan karya yang patut menjadi rujukan. Buku ini layak menjadi acuan evaluasi dan pengingat untuk kita, menjadi inspirasi bagi perubahan dalam hidup. Betapa hidup begitu berharga untuk terlewat begitu saja. Karena setelah Malaikat Maut datang menjemput, maaf, tak ada lagi "kesempatan kedua".

HARGA: Rp. 20.000